Senin, 30 Januari 2012

5 pembayaran transfer sepakbola yang paling aneh

1.Franco Di Santo (2006)
(Satu perangkat latihan dan 40 liter cat)

Ketika pindah dari klub Argentina, Tiro Suizo ke klub Chili, Audax Italiano, Di Santo ditukar dengan satu set perangkat latihan, 2 jaring gawang, dan 40 liter cat.


2. Ian Wright (1985)
(Satu set anak timbangan)

Ian Wright, salah satu legenda besar Klub Arsenal, awalnya dia hanya seorang tukang plester. Bakatnya tercium setelah manager klub Crystal Palace, Steve Coppell, menyaksikannya bermain di klub kecil bernama Greenwich Borough. Palace pun segera merekrut Ian Wright, dan hanya perlu menukarnya dengan satu set anak timbangan.


3.John Barnes (1981)
(Satu set baju olahraga)

Eks winger andalan Inggris dan Liverpool ini masih berusia 17 tahun saat membela Klub Sudbury Court. Skill Barnes membuat manajer Watford, Graham Taylor, terkesan. Akhirnya Barnes meninggalkan Sudbury menuju Klub Watford dengan nilai transfer satu set baju olahraga. Lima tahun kemudian, Klub Liverpool membeli Barnes seharga 900.000 poundsterling.


4.Gary Pallister (1984)
(Satu set baju olahraga, satu tas bola, dan jaring gawang)

Sebelum menjadi bintang klub Manchester United, Pallister sempat mengalami proses transfer yang tidak lazim. Klub Middlesbrough hanya membayarnya dengan satu set baju olahraga, satu tas bola, dan jaring gawang saat memboyongnya dari klub Gillingham. Lima tahun kemudian, klub Middlesbrough menerima untung besar karena Pallister dibeli Manchester United dengan nilai transfer 2,3 juta Poundsterling.


5.Tony Cascarino (1982)
(satu set perangkat latihan)

Tony Cascarino adalah mantan pemain timnas Republik Irlandia. Saat di beli oleh klub Gillingham dari dari klub Crokenhill, beredar rumor bahwa nilai transfernya hanya seharga satu potong besi seng. Cascarino membantah rumor itu, dan mengatakan bahwa klub Gillingham membayar dengan satu set perangkat latihan.